Tugas
Pendahuluan I
“ Osteichthyes ”
(Jum’at,
1 Maret 2013 pukul 13.30 – 15.30)
Soal..!!
1. Apa
yang dimaksud Osteichthyes?
2. a.
Sebutkan dan jelaskan 4 sub filum dari filum chordate
b. Sebutkan ciri-ciri organisme dari
filum chordate
c. Sebutkan dan jelaskan 8 kelas sub phylum vertebrata
3. Jelaskan
dan gambarkan 3 macam sisik ikan
4. Jelaskan
apa yang dimaksud
a. Linea lateralis
b. Vesica pneumatica
c. Skeleton
5. a.
Klasifikasikan sampel : Chanos chanos
dan Katsuwonus pelamis
b. Jelaskan dan gambarkan tife sirip ekor
pada ikan
jawab:
1. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu
osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berartikan. Osteichthyes atau Ikan
bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang
merupakan subfilum dari Pisces. Habitat di laut, rawa-rawa, atau air tawar.
2.
a.
4 filum dari filum chordata
1. SUB PHYLUM HEMICHORDATA
Kedudukan
Hemichordata dalam phylum Chordata sulit untuk dibedakan, karena dalam sub
phylum ini terdapat beberapa jenis binatang yang mempunyai bentuk seperti
cacing. Oleh karena ini dan lain faktor, hemichordates diperlakukan sebagai
famili dari echinodermata dan chordata.
2. SUB
PHYLUM UROCHORDATA
Terdapat
di laut dari daerah tropis sampai kutub pada pantai sampai kedalaman 4.803 m.
Beberapa hidup bebas, dan beberapa melekat atau sesil, setelah masa larva yang
hidup bebas. Nothocord hewan-hewan ini terdapat pada ekor pada masa larva saja.
Bentuk hewan ini bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar. Beberapa hidup
secara soliter bererapa hidup secara koloni.
3. SUBPHYLUM
CHEPALOCHORDATA
Bentuk
seperti ikan dan meliputi 30 species dan diantara yang terkenal adalah
AMPHIOXUS dan LANCELET. Hewan ini biasanya menguburkan diri dalam pasir yang
bersih di dasar tepi laut yang aman dengan mencuatkan bagian anteriornya. Di
dalam air biasanya berenang lincah sekali. Sebutan Lancelet disebabkan ujung
akhir tubuh runcing. Ciri Chordata pada chepalochordata jelas sekali bila
dibandingkan dengan Sub Phylum Hemichordata dan Tunicata.
4. SUBPHYLUM
VERTEBRATA
Filum
Chordata merupakan salah satu dari tiga filum hewan yang terbanyak anggota
jenis hewannya saat ini. Keadaan ini disebabkan oleh adanya subfilum
vertebrata. Kebanyakan hewan yang kita kenal termasuk di dalam subfilum ini,
misalnya : ikan, katak, ular, burung , dan mamalia
ciri khas vertebrata yaitu :
a. pada
tingkat dewasa, korda dorsalisnya diganti oleh tulang punggung (kolumna
vertebralis) yang tersusun dari tulang biasa. Di sebelah dorsal tulang punggung
terdapat tulang sumsung punggung.
b. Otak terdapat pada bagian anterior
sumsum punggung. Otak dilindungi oleh tulang tengkorak. Subfilum ini dibagi
atas dua superklas (induk kelas), yaitu Superkelas Pisces dan Superkelas
Tetrapoda.
b. ciri-ciri Organisme
dari phylum chordata
1. pada tahap perkembangannya mempunyai korda dorsalis
(notokord). Korda dorsalis terdapat di sebelah dorsal alat pencernaan,
bertindak sebagai penguat kerangka tubuh. Pada tingkat dewasa korda dorsalis
dari vertebrata diganti oleh tulang punggung (kolumna vertebralis).
2. pada suatu tingkat perkembangannya mempunyai pasangan
celah insang. Insang merupakan deviat (diturunkan) dari farinks. Dengan adanya
celah insang, maka air yang masuk melalui mulut dapat dikeluarkan melalui
insang.
3. mempunyai sumsung punggung (nervecord) yang terdapat di
sebelah dorsal, korda dorsalis. Pada bagian anterior sumsung punggung membentuk
otak.
Read more : http://esa-wh.blogspot.com/2012/05/filum-chordata-dan-ciri-ciri.html#ixzz2MCTzq0r5
8 kelas sub filum chordate
SUPERKELAS PISCES ini dibagi atas tiga kelas, yaitu :
a.
kelas
Agnatha.
Hewan yang
termasuk klas ini tidak mempunyai rahang. Berdasarkan fosil yang ditemukan,
pemula vertebrata termasuk dalam klas ini. Pada zaman dahulu klas ini mempunyai
banyak jenis anggota. Pada masa kini, anggota jenisnya hanya dua yaitu
”cyclostoma” dan ”lamprey”. Hewan-hewan ini termasuk mempunyai rahang dan
pasangan sirip. Korda dorsalisnya tetap ada, selama hidupnya. Hanya sebagian
saja yang diganti oleh tulang rawan. Hidup secara parasit pada ikan. Mulutnya
bertindak sebagai batil pengisap untuk melekatkan diri pada tubuhikan, dan
memperoleh makanan dengan mengisap jaringan tubuh ikan yang ditumpanginya.
b.
Kelas Placodermata
c.
kelas
Chodrichthyes (ikan bertulang rawan)
Yang termasuk
klas ini, misalnya ikan hiu dan ikan pari. Hampir semuanya hidup di laut, hanya
sedikit sekali yang hidup di air tawar. Mempunyai rahang yang kuat, pasangan
sirip dan kerangka yang tersusun atas tulang rawan. Celah insang tampak karena
tidak berpenutup insang. Ikan hiu merupakan jenis ikan karnivor yang bisa
menyerang manusia.
d. kelas Osteicthyes (ikan bertulang biasa)
Semua hewan
yang termasuk klas ini mempunyai kerangka yang tersusun atas tulang biasa.
Jumlah jenis beribu-ribu, habitat air tawar atau laut. Yang termasuk klas ini, misalnya
: ikan mas, ikan lele, ikan salem. Celah insang tidak tampak karena ditutup
oleh operkulum (penutup insang). Siripnya ada yang berpasangan dan ada yang
tunggal. Sirip yang berpasangan misalnya sirip dada dan sirip perut. Sirip
tunggal misalnya : sirip punggung, sirip ekor dan sirip belakang. Mempunyai
gelembung renang yang berfungsi sebagai alat hidrostatik.
SUPERCLASS TETRAPODA
Hampir semua hewan yang termasuk superklas ini mempunyai
dua pasang anggota gerak. Ada beberapa jenis yang tidak mempunyai anggota gerak
seperti ular.
Superclass tetrapoda dibedakan atas empat klas, yaitu:
a.
Class
Amphibia
Amphibia merupakan hewan yang mempuynai dua alam berbeda,
yaitu di darat dan air. Amfibia dewasa bernafas dengan paru-paru dan berjalan
dengan empat kakinya. Keadaan demikian merupakan penyesuaian dengan kehidupan
darat. Kulitnya tipis dan lembab. Karena kulitnya tipis, maka air mudah menguap
dari tubuh melalui kulit. Agar tidak terlalu banyak penguapan, amfibi
menyenangi tempat-tempat yang basah atau lembab. Amfibi memerlukan air untuk
perkembangbiakannya. Telur dibuahi dan diletakkan di dalam air. Telur kemudian
menetas menjadi larva yang bernafas dengan insang. Pada suatu periode dari
pertumbuhan larva mengalami metamorforsis menjadi katak dewasa.
Klas ini dibedakan atas tiga ordo, yaitu :
1.
ordo
uredela : merupakan amphibi yang berekor, misalnya : salamander. Salamander
hanya terdapat di daerah subtropis. Salamander mempunyai empat kaki yang
berukuran sama.
2.
ordo
Anura : merupakan amfibi yang tidak berekor, misalnya katak. Kaki belakang
mempunyai ukuran yang lebih besar dari kaki depan.
3.
ordo
Apoda : merupakan amfibi yang berbentuk seperti cacing, tidak mempunyai kaki,
misalnya caecilia. Caecilia terdapat di hutan-hutan tropis.
b.
Class
Reptil
Reptil merupakan hewan yang menyesuaikan diri terhadap
kehidupan di darat. Reptil bernafas dengan menggunakan paru-paru, mempunyai dua
pasang kaki. Kulitnya tebal, kering, dan bersisik. Kulit berguna untuk mencegah
penguapan air dari tubuhnya. Reptil mampu hidup di daratan yang sangat kering.
Perkembangbiakannya tidak memerlukan air. Kebanyakan meletakkan telur di tanah
atau pasir. Telur dilindungi oleh cangkang dari kapur dan selaput; cangkang
bersifat kedap air sehingga berguna sebagai pelindung kekeringan. Telur harus
dibuahi sebelum berbentuk cangkang, sehingga sperma dapat mencapai sel telur.
Pembuahan terjadi di dalam tubuh. Hewan jantan mempunyai
alat kopulasi yang berguna untuk menyampaikan sperma kedalam tubuh betina.
Berdasar fosil yang ditemukan, dahulu jenis reptil banyak
dan tubuhnya lebih besar dari sekarang. Contoh reptil tersebut antara lain
dinosaurus dan reptil terbang.
Sekarang hanya terdapat empat ordo, yaitu :
1.
ordo
chelonia
Misalnya kura-kura dan penyu. Hewan tersebut mempunyai
tulang rusuk yang besar dan berbentuk lempeng yang berpadu dengan cangkang yang
melingkupi permukaan tubuh. Kura-kura hidup pada lingkunga darat. Penyu hidup
di lingkungan air. Umur kura-kura
panjang sampai puluha tahun. Ada penyu yang umurnya mencapai 150 tahun.
2.
ordo
Squamata
Misalnya kadal dan ular. Kedua hewan tersebut hanya
ditemukan pada daerah kering, dan ada juga yang hidup di daerah air tawar dan
laut.
Ular tidak mempunyai kaki : ular boa dan ular piton
mempunyai sisa-sisa kaki belakang. Ular dapat menelan mangsa yang berukuran lebih
besar dari dirinya. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya tulang kuadrat,
yang dapat digeser, sehingga dapat membuka mulut selebar mungkin. Beberapa
jenis ular sangat beracun, misalnya : ular welang, kobra, dan biludak.
3.
ordo
crocodilia
Misalnya buaya dan alligator. Perbedaan antara keduanya
adalah alligator mempunyai moncong runcing, giginya menonjol keluar dan
menyenangi air asin. Reptil merupakan golongan hewan pertama yang menyesuaikan
diri dengan kehidupan darat. Namun banyak juga raptil yang hidup di air.
Meskipun demikian, ciri kehidupan darat seperti bernafas dengan paru-paru dan
meletakkan telur di darat tetap ada.
4.
ordo
Rhynchocephalia
ordo ini hanya mempunyai satu jenis hewan saja, yaitu
Sphenodon. Habitatnyapun sangat terbatas, hanya hidup di pantai-pantai Selandia
Baru. Hewan ini bertampang primitif, masih sama dengan nenek moyangnya zaman
dahulu, sering dikatakan sebagai fosil hidup.
c.
Class
Aves
Ada beberapa ciri burung yang sama dengan reptil (dalam
evolusi burung keturunan reptil), misalnya pembuahan burung secara internal,
telurnya dilindungi cangkang, kakinya ditutupi sisik.
Burung berbeda dengan reptil dalam hal : suhu burung
konstan (homotermik) sering disebut hewan berdarah panas. Karena itu burung
mempunyai kemampuan mengatur suhu tubuhnya agar tetap stabil. Pada hewan
berdarah dingin seperti ikan, amfibi, dan reptil tidak mampu mengatur suhu
tubuhnya, sehingga suhu tubuhnya sangat tergantung pada keadaan lingkungannya.
Hewan berdarah dingin disebut Poikilotermik.
Bermacam-macam burung sangat bermanfaat bagi
kesejahteraan manusia. Ayam merupakan sumber makanan yang berprotein. Burung
hantu membantu memakan tikus.
d.
Class
Mammalia
Disebut mammalia karena hewan-hewan yang termasuk dalam
klas ini mempunyai kelenjar susu (mammae). Kelenjar ini menghasilkan susu. Pada
tubuhnya terdapat bulu. Semua hewan yang termasuk mammalia benafas dengan
paru-paru. Suhu tubuhnya konstan. Giginya berbeda dengan vertebrata yang lain.
Gigi mamalia dibedakan atas tiga tipe, yaitu:
1. gigi seri (insisor), untuk memotong makanan
2. gigi taring (kaninus), untuk mencabik-cabik makanan
3. gigi geraham (molar), untuk menggiling makanan.
Kebanyakan mamalia adalah vivipar, yaitu melahirkan anak.
Ada juga yang ovipar, misalnya monotremata, cungur bebek, dan landak pemakan
semut.
Jenisnya demikian banyak hingga mencapai 12.000 jenis.
Ukuran sangat bervariasi, mulai dari yang berukuran kecil (tikus) sampai yang
berukuran besar (ikan paus) yang mencapai berat 170 ton. Habitatnya juga
bervariasi, mampu hidup di daerah panas maupun dingin.
Klas ini dibedakan atas tiga subklas (anak klas), yaitu :
1.
Prototheria
: yang termasuk prototheria yaitu cungur bebek (platypus) dan landak pemakan
semut (Echidna)
2.
Metatheria
: yang termasuk metatheria adalah kangguru dan tikus berkantung. Hewan-hewan
tersebut adalah vivipar, anaknya (pada saat lahir) dalam keadaan belum
sempurna. Karena itu, anaknya ditempatkan pada kantung khusus yang terdapat
pada bagian abdomen induk. Kelenjar susu terdapat di dalam kantung, berguna
untuk memberi air susu pada anaknya.
3.
Entheria
: merupakan subklas yang terbesar. Pada
saat anaknya di dalam kandungan mendapat makanan melalui plasenta dari
induknya.
a.
Sisik Placoid
Jenis sisik ini karakteristik bagi
golongan ikan bertulang rawan (Chondrichthyes). Bentuk sisik tersebut
menyerupai bunga mawar dengan dasar yang bulat atau bujur sangkar. Sisik macam
ini terdiri dari keping basal yang letaknya terbenam di bagian dermis kulit,
dan suatu bagian yang menonjol berupa duri keluar dari permukaan epidermis.
Sisik tersebut merupakan struktur exoskeleton yang primitive yang mempunyai
titik perkembangan menuju ke lembaran sisik yang biasa terdapat pada
osteichthyes yang terdiri atas lempeng dasar, tangkai sentral dan duri. Bagian
yang lunak dari sisik ini (pulp) berisikan pembuluh darah dan saraf yang
berasal dari dermis. Sisik placoid dibangunkan oleh dentine sehingga sering
disebut dermal denticle yang di dalamnya terdapat rongga pulpa. Pertumbuhan
dari sisik placoid menyerupai pertumbuhan gigi, yaitu dimulai dengan adanya
pengelompokan dari sel-sel dermis yang seterusnya akan tumbuh menjadi lebih
nyata membentuk papila dermis yang mendesak epidermis yang ada di sebelah
permukaan. Gigi ikan hiu merupakan derivate dari sisik.
gambar 1. tipe sisik Placoid
b.
Sisik Cosmoid
Sisik ini hanya
ditemukan pada ikan fosil dan ikan primitive yang sudah punah dari kelompok
Crossopterygii dan Dipnoi. Sisik ikan ini terdiri dari beberapa lapisan, yang
berturut-turut dari luar adalah vitrodentine, yang dilapisi semacam enamel,
kemudian cosmine yang merupakan lapisan terkuat dan noncellular, terakhir
isopedine yang materialnya terdiri dari substansi tulang. Pertumbuhan sisik ini
hanya pada bagian bawah, sedangkan pada bagian atas tidak terdapat sel-sel
hidup yang menutup prmukaan. Tipe sisik ini ditemukan pada jenis ikan Latimeria
chalumnae.
gambar 2. tipe sisik Cosmoid
c.
Sisik Ganoid
Jenis sisik ini
dimiliki oleh ikan-ikan Lepidosteus (Holostei) dan Scaphyrynchus (Chondrostei).
Sisik ini terdiri dari beberapa lapisan yakni lapisan terluar disebut ganoine
yang materialnya berupa garam-garam an-organik, kemudian lapisan berikutnya adalah cosmine,
dan lapisan yang paling dalam adalah isopedine. Pertumbuhan sisik ini dari
bagian bawah dan bagian atas. Ikan bersisik type ini adalah antara lain,
Polypterus, Lepisostidae, Acipenceridae dan Polyodontidae.
gambar 3. tipe
sisik Ganoid
4. a.
Linea lateralis adalah Linea lateralis atau disebut dengan Gurat sisi merupakan
salah satu bagian tubuh ikan yang bisa di liat lansung. bentuknya adalah garis
gelap dispeanjang sisi tubuh ikan, mulai dari posterior sampai pangkal ekor...
intinya pada sisik ikan (bagian tubuh luar ikan) ada yang memiliki warna
berbeda dengan yang lain dan membentuk garis lurus dari depan hingga belakang
itulah yang disebut dengan gurat sisi.
b.
Vesica pneumatic adalah
c.
Skeleton adalah Kerangka (Dari σκελετός
Yunani, skeletos =
"tubuh kering", "mumi") adalah bagian tubuh yang membentuk struktur pendukung dari suatu organisme.
5. a.
-IKAN BANDENG
Klasifikasi
Kingdom : animalia
Filum : chordata
class : pisces
Ordo :
Gonorynchiformes
Famili : Chanidae
Genus : Chanos
Spesies : Chanos chanos.
- IKAN CAKALANG
Kerajaan: Animalia
Filum:
Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Ordo: Perciformes
Famili: Scombridae
Genus: Katsuwonus
Spesies:
K. pelamis
b.
Tipe-tipe sirip
ekor. A. Heterocercal; B. Heterocercal (abbreviate); C.
Homocercal; D.
Isocercal (Bond, 1979)
- Heterocercal,
ujung belakang notochord pada bagian ekor agak
membelok ke arah
dorsal sehingga cauda terbagi secara tidak simetris,
misalnya pada
ikan cucut.
- Homocercal,
ujung notochord pada bagian ekor juga agak membelok ke
arah dorsal
sehingga cauda terbagi secara tidak simetris bila dilihat dari
dalam tetapi
terbagi secara simetris bila dilihat dari arah luar, terdapat
pada Teleostei.
- Diphycercal,
ujung notochord lurus ke arah cauda sehingga sirip ekor
terbagi secara
simetris baik dari arah dalam maupun dari arah luar,
terdapat pada
ikan Dipnoi dan Latimeria menadoensis Pouyaud,
Wirjoatmodjo,
Rachmatika, Tjakrawidjaja, Hadiaty & Hadie, 1999..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar